Catatan 40 hari #KKN28 Tumpakdoro

Rabu, 25 Juni 2014

On 06.03 by Unknown in    No comments
Matahari di setiap paginya seperti sebuah penanda hari telah berganti. Dan hari ini, pagi yang sangat indah datang menyapa Puncak Tumpakdoro yang damai. Matahari pagi menyibak langit malam timur Tumpakdoro dengan warna-warni auroranya. Pagi ini seperti tuntas sudah perjanjian untuk menyaksikan sunrise terindah di bentangan Tumpakdoro.

Cahaya mentari pagi seperti sayap burung yang mekar indahnya. Aah, alam pagi ini seperti memberikan secercah keindahannya kepada kami setelah satu minggu lamanya langit Tumpakdoro memendung. Pagi hari ini pun termulai dengan kalimat, "alhamdulillah, #KKN28 sudah berjalan satu minggu.."

Begitu indah warna "abstrak" di Langit Tumpakdoro pagi ini 

Hari ini tak terlalu banyak rencana besar seperti beberapa hari kemarin, hanya pergi ke Tegil cari kayu bakar, beberapa turun ke posko bawah untuk komparasi agenda, sebagian lain di rumah untuk mengajar Bimbel anak-anak sekitar, dan sorenya mengajar ke TPA As-Syafi'ah dan TPA Masjid Janur Musthofa.

Ketua #KKN28 berkata sebelum puasa lebih baik menimbun kayu bakar sebanyak-banyaknya karena Tegil-nya lumayan jauh dari rumah. Jadi berangkatlah anak cowok #KKN28 ke tegil untuk cari kayu.
Sedangkan cewek-cewek di rumah bersih-bersih dan juga masak seperti biasa. Karena hari cerah, hari ini kami menjemur kasur-kasur dan bantal-bantal.

Ba'da dhuhur dua dari kami mengajar di TPA Bibi Shafiah dan TPA Masjid. Untuk TPA Bibi hari ini seperti biasa ngaji satu-satu lantas ngaji kitab Ro'sun untuk pertama kalinya. Dan untuk TPA Masjid bawah diajar tajwid.

Setelah TPA, anak-anak datang ke posko untuk diajari Bimbel. Anak-anak di sini lucu, pagi hari sudah bimbel, siang hari datang lagi minta Bimbel dan sore datang lagi datang lagi. Itulah yang kami sukai dari anak-anak di sini, semangat belajar mereka begitu kuat.

Maghrib pun tiba, kami semua ikut jamaah di Masjid Baiturrahmah. Ada yang unik juga di Masjid ini, setelah sholat jamaah selesai, salah satu dari remaja Masjid membacakan beberapa hadist shahih tentang tema tertentu. Pak Kyai berkata agar masyarakat paham dengan dalil-dalil yang kejadiannya bisa saja ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

Bisa dibilang, tingkat religiusitas masyarakat Tumpakdoro sudah lumayan tinggi. Terlihat dari cara mereka menghidupkan masjid, pengajian ibu-ibu dan bapak-bapak, diba'an dan kegiatan keagamaan lainnya. Kami beruntung bisa dapat posko dengan masyarakat yang seperti ini walaupun ada beberapa problem yang susah diselesaikan dalam waktu yang singkat. Begitulah cerita hari ini, Senin 23 Juni 2014.

0 komentar:

Posting Komentar