Catatan 40 hari #KKN28 Tumpakdoro

Selasa, 15 Juli 2014

On 05.39 by Unknown in    No comments

Orang sering mengatakan istilah Minggu Tenang, rasanya istilah itu sangat tepat untuk menamai hari minggu ini. Walaupun secara makna, istilah minggu tenang bermakna satu minggu yang bebas tak berkegiatan sebelum menghadapi minggu-minggu sibuk dan memang benar satu hari minggu peralihan dari minggu-minggu berkegiatan menuju minggu libur panjang pemilu. Yaa, sesuai mandat dari panitia #KKN STAIN Kediri, seluruh peserta KKN pada tanggal 8-9 Juli diharuskan untuk mengosongkan posko dan libur KKN agar semua mahasiswa dapat berpartisipasi dalam pesta demokrasi pemilihan presiden RI ke tujuh.

Minggu hari ini kegiatannya tetap mulai pagi hingga malam tiba. Tadarus pagi, tadarus siang, mengajar TPA, Bimbel, masak bersama, tarawih dan evaluasi. Di TPA As-Shafiah kami mengatur jadwal mengajar dua kakak secara bergantian, begitu juga di TPA Musholla, dan hari ini jadwalnya Kak Septi dan Kak Tutut mengajar Ro'sun sekaligus pamit beberapa hari untuk pulang nyoblos, karena besok yang mengajar kak Ira dan Kak Nidya. Kakak berdua pun menyampaikan inisiatif agar selama ditinggal pulang mereka tetap belajar dengan berkata, siapa yang hafal Ro'sun dari awal sampai kata terakhir yang diajarkan akan diberi hadiah. Anak-anak TPA As-Syafiah pun semangat dan berjanji akan menghafalkannya.

Saat pulang kami pun foto bersama, namun anak-anak putra yang selalu aktif malah berlarian kesana kemari. Saat kami pulang, kami malah dikejutkan dengan 'mercon' yang mereka bawa dan sengaja dibunyikan di jalan kami pulang. Kami berdua pun mengambil jalan turun yang agak jauh lewat Masjid bersama anak-anak putri lainnya dengan alasan kami 'jalan-jalan sore' namun ternyata anak-anak putra sudah menunggu kami di pertigaan dan siap dengan mercon mereka.

Kami 'diuncali' satu mercon yang otomatis kami berlarian karena takut. Kami tau mereka berbuat seperti itu karena ingin cari perhatian kami dan cerita itu yang bakal dikenang sampai nanti. Kami pun pulang sambil lari karena takut dilempari petasan lagi.

Sorenya kami buka bersama dengan menu sederhana. Minggu tenang hari ini pun tertutup dengan tarawih bersama, tadarus bersama dan evaluasi. Evaluasi malam ini tak membahas banyak hal, hanya membahas bagaimana besok sore untuk pulang.

Minggu ini benar-benar Minggu tenang.

0 komentar:

Posting Komentar