Catatan 40 hari #KKN28 Tumpakdoro

Rabu, 02 Juli 2014

On 03.17 by Unknown in    No comments

Hari-hari kedepan di #KKN28 akan diawali dengan sahur bersama. Malam jadi terasa singkat dan pagi jadi terasa lama. Walaupun baru saja terbangun dari tidur singkat dengan mata masih terkantuk-kantuk namun candaan renyah tetap keluar dari kawan #KKN28.

Pagi ini kami jalan-jalan untuk menyambut sunrise yang pagi ini siluet indah kemarin tidak muncul namun tetap menyajikan keindahannya. Saat jalan-jalan bertemu dengan seorang ibu yang 'mipil' jagung dilantai dua yang memang digunakan untuk menjemur panenan.

Kami membantu sebentar karena alat untuk mipil jagung disini unik yakni mirip dengan pasrah-an pisang namun ujungnya runcing.
Setelah cukup membantu sambil berbincang kami pun pulang dan membersihkan rumah bagi yang piket.

Pagi ini agenda untuk cowok #KKN28 adalah mencari kayu bakar ke Tegil dan untuk cewek tadarus di Bibi dan Musholla.
Dari tegil kami belajar satu hal tentang orang-orang Tumpakdoro. Tentang hidup mereka disandarkan kepada alam dengan melihat segala tanda-tandanya. Tadabbur mereka difokuskan kepada Allah dan kepada alam.  Mereka seperti tidak memikirkan apapun yang muluk-muluk selain untuk bertahan hidup dan beribadah namun mereka juga tidak pernah lupa untuk beribadah.

Contoh nyata benar-benar kami saksikan di keluarga yang kami tinggali, keluarga Pak Jito. Pagi setelah subuh Pak Jito pergi ke tegil, siang beliau pulang dan tidak pernah melewatkan sholat berjamaah di masjid. Setelahnya berangkat lagi ke tegil satunya yang lebih dekat dan tidak pernah telat pulang sebelum adzan sholat ashar.

Siang hari tiba kawan-kawan pulang dari tegil membawa beberapa ikat kayu bakar kering. Kami pun istirahat tidur siang sampai pukul 01.30 tiba beberapa dari kami berangkat untuk mengajar di TPA As-Syafiah (Nidya, Ira) dan TPA Janur Musthofa (Badriyah, Izzud). Beberapa yang tinggal di rumah memasak menu berbuka puasa. Dan hari ini kami punya menu Sambal Goreng Tahu Tempe Buncis dan Kolak Susu Melon.
Untuk ngaji di Masjid adalah tugas Kak Ubet dan Kak Devid sampai mendekati waktu ashar.

Maghrib pun tiba, kami semua berbuka bersama dengan menu berbuka puasa seadanya yang sederhana. Setelah sholat maghrib berjamaah seperti biasa kami mengaji sambil menunggu waktu isya' tiba.
Sebelum adzan isya' dikumandangkan kami #KKN28 putri semua bersiap berangkat agar bisa mendapat tempat dibelakang. Entah kenapa tiga hari tarawih ini walaupun kami telat selalu ditempatkan di depan shaf jamaah putri. Karena merasa diistimewakan kami berniat untuk berangkat lebih awal untuk bisa berada di shaf tengah atau belakang namun ternyata sebelum adzan dikumandangkan shaf belakang sudah penuh sehingga mau tidak mau kami tetap berada di shaf paling depan.

Tarawih malam ini 23 rakaat hanya 30 menit karena imam-nya yang sangat cepat, katanya mau ada suatu acara. Setelah tarawih kami tidak melanjutkan silaturahmi ke tetangga-tetangga karena ada suatu hal yang harus dievaluasikan secepatnya. Malam ini ditutup dengan saling cerita satu sama lain di #KKN28.

0 komentar:

Posting Komentar