Catatan 40 hari #KKN28 Tumpakdoro

Sabtu, 12 Juli 2014

On 04.24 by Unknown in    No comments

Rabu ini adalah rabu yang biasa. Tak ada kegiatan tambahan, tak ada agenda diluar program. Hanya agenda biasa sehari-hari seperti tadarus, bimbel, mengajar TPA, buka bersama, dan tarawih.

Tadarus di Tumpakdoro seperti sebuah lomba. Dari beberapa tempat saling bersahut-sahutan membaca Kalam-Nya terus menerus dari mulai bumi masih petang hingga petang lagi. Masyarakat Tumpakdoro seperti berlomba-lomba mendapatkan pahala berkah Ramadhan.
Kami pun jadi ikut bersemangat dan merasa malu jika sehari tidak mengudarakan suara di Tumpakdoro.

Dua anak yang bertugas tadarus di Bibi (Kak Septi dan Kak Tutut) pagi ini bersemangat untuk membaca dua juz penuh. Ketika berpamitan pulang, Bibi membawai kami dua bungkus cendol sekalian dengan gula merahnya untuk dijadikan Kolak. Alhamdulillah, ini yang dinamakan berkah dari tadarus.

Sekitar pukul 10.00 kami pulang ke posko dan sudah ditunggu anak-anak untuk Bimbel. Puasa tak menyurutkan niat mereka untuk belajar, walau hari ini adalah hari mereka masuk lagi seperti biasa setelah mereka membuat undang-undang tak tertulis 'hari-hari pertama ramadhan semua kegiatan libur'.

Bimbel anak-anak disini beragam, ada yang sudah SD ada juga yang masih belajar menulis. Anak-anak disini bisa dibilang tergolong anak-anak yang sangat 'istimewa' jadilah saat-saat mengajar adalah saat-saat untuk menguji kesabaran. Namun bukankah itu tantangannya?

Pukul 01.30 kami yang bertugas untuk mengajar di TPA As-Syafi'ah bersiap berangkat. Anak-anak dengan segala
ke-istimewaan-nya menyambut kami dengan celotehannya. Bibi Syafi'ah memang pernah berpesan untuk belajar lebih sabar menghadapi anak-anak kecil disini dan hanya masih beberapa hari saja kami seperti sudah terbiasa dengan tingkah laku mereka.

Hari ini jadwalnya adalah mempelajari Kitab Ro'sun. Kitab dasar pengetahuan tentang berbagai macam kata benda dalam bahasa arab yang sangat mudah dipahami karena metode 'dilagukan' dalam pengajarannya. Kitab ini dibuat oleh Madrasah Lirboyo dan disebut Kitab Ro'sun karena kata pertama adalah Ro'sun - Sirah atau kepala. Kami mengajarkan Ro'sun setiap kali jadwalnya dengan dituliskan beberapa kata saja sampai mereka hafal apa yang mereka tulis.

Saat pulang, kami meminta mereka untuk 'anteng-antengan' siapa yang anteng ditunjuk dan diberi pertanyaan seperti "Apa itu Sinun?", kalau bisa jawab baru boleh pulang. Disinilah serunya karena anak-anak yang paling rame pasti pulangnya paling belakangan.

Maghrib pun tiba, kami berbuka bersama dengan menu Urap-Urap dan Kolak Cendol. Selalu, sederhana namun nikmat! Setelah maghrib sebelum waktu tarawih kami tadarus secara bergantian per-ayat sambil menunggu waktu tarawih tiba.

Adzan pun berkumandang, kami berangkat ke masjid bersama. Malam ini di Masjid Baiturrohim imam tarawih-nya adalah putra dari Pak Kyai. Speed Tarawih malam ini pun sangat sangat cepat bahkan setelah rakaat pertama semua jamaah tertawa kecil saking cepatnya, akhirnya sebelum pukul 07.30 tarawih pun sudah selesai.

Malam hari seperti biasa, kami evaluasi bersama sambil menikmati jajanan entah itu kacang, roti kelapa atau krupuk yang semakin menambah renyah candaan kami dalam evaluasi.

0 komentar:

Posting Komentar